Selasa, 24 November 2015
Kerukunan dan Kerjasama antar Umat Beragama Mendukung Perdamaian
Kerukunan antar umat beragama yang akan diperoleh merupakan kerukunan yang bukan karena diatur secara eksternal, tetapi karena tumbuh dan berkembang secara otentik dari dalam diri setiap umat beragama dengan cara penghayatan iman yang bersangkutan dan melalui pengalaman iman bersama antar umat beragama. Dengan pemahaman itu, kehidupan yang rukun dan damai haruslah berangkat dari tuntutan iman keagamaan dan bukan semata-mata segi praktis dan kegunaannya saja. Kerukunan antar umat beragama merupakan suatu kondisi sosial ketika semua golongan agama mampu hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya.
Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Oleh karena itu, kerukunan antar umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas keberagaman dan perasaaan orang lain. Tetapi hal tersebut tidak diterjemahkan bahwa kerukunan antar umat beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari agama berbeda, sebab hal itu akan merusak agama itu sendiri.
Muhammad Maftuh Basyumi, menteri agama, dalam seminar kerukunan antar umat beragama tanggal 31 Desember 2008 di Departemen Agama, mengatakan, kerukunan beragama merupakan pilar kerukunan nasional adalah sesuatu yang dinamis, karena itu harus dipelihara terus dari waktu ke waktu. Kerukunan hidup antar umat beragama sendiri berarti keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, menghargai kesetaraan dalam pengalaman ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan setiap penganutnya, Keyakinan itulah yang menjadi indentitas individual agar agama mampu membangun nilai-nilai keimanan yang luhur dan bermartabat. Nilai-nilai keimanan yang luhur dan bermartabat itulah pada akhirnya mengantar sikap untuk hidup penuh berdampingan antar sesamanya dengan didasari semangat kebebasan beragama, hal inilah tentunya meliputi kebebasan berpikir, berhati nurani, beragama, yang temasuk kebebasan menghayati keyakinan yang dianutnya.
Dengan demikian, mewujudkan kerukunan dan membangun sikap damai senantiasa menjadi impian bagi setiap penganutnya masing-masing.Dasar kerukunan untuk membangun kerukunan antar umat beragama yaitu :
a) Masing-masing mempunyai peranan yang berbeda-beda tetapi dapat saling berkomunikasi dalam hidup bersama penuh persaudaraan.
b) Ada saling dukungan yang semakin menumbuhkan kesetiaan, bahkan meningkatkan mutu dan peranan masing-masing.
c) Hidup bersama yang berorentasi pada nilai cinta kasih dan bukan pada kebutuhan psikologis (seperti ingin diperhatikan, ingin dipuji, dan diakui)Dengan adanya cinta manusia mampu menghargai satu sama lain, hidup bersama dengan rukun dan damai, kendati ada rupa-rupa perbedaan, dan saling menunjang atau bekerjasama dengan baik.
Sejak Konsili Vatikan II (1962-1965), Gereja Katolik sangat menekankan dan turut memperjuangkan kerukunan antar umat beragama, demi keharmonisan, persaudaraan, damai sejahtera, persatuan, dan keselamatan segenap umat manusia. Kerukunan antar umat beragama dilihat sebagai suatu kebutuhan hakiki dan universal. Dinyatakan dalam Konsili Vatikan II, dalam Nostra Aetate art 5:…kita tidak dapat menyerukan nama Allah Bapa semua orang bila terhadap orang-orang tertentu, yang diciptakan menurut citra kesamaan Allah, kita tidak mau bersikap sebagai saudara. Hubungan manusia dengan Allah Bapa dan hubungannya dengan sesama manusia saudaranya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Perdamaian memang akan terealisasi bila ada partisipasi dari orang-orang
BalasHapusKalo boleh saran sih ya akan lebih baik lagi jika kamu mencantumkan dasar-dasar ayatnya supaya lebih meyakinkan lagi artikel ini :)
BalasHapusWah benar sekali kak apa lagi yang bisa kita lakukan untur perdamaian dan ketentraman yang nyata bukan hanya cuma angan saja
BalasHapusWah benar sekali kak apa lagi yang bisa kita lakukan untur perdamaian dan ketentraman yang nyata bukan hanya cuma angan saja
BalasHapusbenar sekali kak
BalasHapustapi apakah hal seperti kerukunan ini mudah diwujudkan melihat situasi saat ini yang sedang banyak konflik ?
BalasHapusTepat sekali, kerukunan dan kerjasama sangat membantu mewujudkan perdamaian. Apa lagi kalau dimulai dari diri sendiri dengan orang terdekat
BalasHapusYa jaman sekarang emang susah menciptakan kerukunan. Tapi tdk ada salahnya utk mencoba
BalasHapus