Nama: DENISA AL ISLAMI
NIM: 15.E1.0253
DOSEN PEMBIMBING: GREGORIOUS DARU
Dewasa ini
banyak kejadian dalam kehidupan masyarakat yang membutuhkan bantuan dan uluran
tangan. Akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang hingga sekarang
belum ada ujungnya. Banyak terdapat kaum dhu’afa yang membutuhkan uluran tangan
dari semua yang berada di kalangan atas. Dhu’afa sendiri merupakan sebuah
kelompok manusia yang dianggap lemah atau mereka yang tertindas.
Kaum
dhuafa adalah golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan,
kelemahan, ketakberdayaan, ketertindasan, dan penderitaan yang tiada putus.
Hidup mereka yang seperti itu bukan terjadi dengan sendirinya tanpa adanya
faktor yang menjadi penyebab. Adanya kaum dhuafa telah menjadi realitas dalam
sejarah kemanusiaan.
Dari segi
ekonomi kaum dhu’afa merupakan seseorang yang fakir dan miskin (tertekan
keadaan) tetapi bukan dalam keadaan malas. Dari segi fisik, kaum dhu’afa
merupakan seseorang yang kurang tenaga (bukan keadaan malas). Dari segi otak
kaum dhu’afa merupakan seseorang yang bodoh dan juga bukan dalam keadaan malas.
Dari segi sikap, kaum dhu’afa merupakan seseorang yang terbelakang (bukan
karena malas).
Pengertian kaum dhu’afa sendiri
sudah jelas disebutkan dalam QS. An-Nisa’ : 9
“Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah (dhi’afan) yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka”
Islam berpihak
terhadap kaum dhu’afa. Keberpihakan islam bukan sebatas pada aktivitas yang
memecahkan berbagai masalah sosial dan kemanusiaan kaum dhu’afa, melainkan
lebih dari itu adalah untuk menyelamatkan para kaum dhu’afa dari bahaya
kesesatan dan kekafiran, yang kemudian membawa para kaum dhu’afa menuju
keselamatan, kedamaian, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Allah
SWT dan Rasulullah SAW dengan jelas memihak kaum dhuafa, maka tidak sedikit
ayat Al-Qur’an yang membunktikan keberpihakan Allah SWT tersebut. Begitu pula
beberapa hadist yang membuktikan keberpihakan Rasulullah SAW. Keberpihakan yang
diberikan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW kepada kaum dhuafa sedemikian besar
dan tinggi. Allah SWT tidak menghendaki kaum dhuafa yang hidupnya penuh dengan
kesulitan dan berbagai penderitaan, bertambah parah
Disini saya dan kelompok saya tidak memilih-milih saat membagikan jajanan kepada anak-anak kaum dhuafa kami membagikan disuatu daerah di pinggir jalan di saat mereka sedang berjualan koran di siang hari yang sangat panas, kami memberikan dengan ikhlas tanpa membedakan agama,jenis kelamin dsb. karena jelas di dalam islam bukan jadi masalah jika niat membantu dengan tulus dan ikhlas dari hati.
Wah masih ada ya anak muda yang mau bersosial seperti kamu :) lanjutkan kegiatan-kegiatan seperti ini yaaa
BalasHapussudah seharusnya anak-anak seperti mereka dibahagiakan oleh orang2 yang nasibnya lebih beruntung daripada dia
BalasHapusDi jaman yang seperti ini masih ada saja yang perduli saling berbagi alhamdulillah yaa
BalasHapushati saya adem menyaksikan masih ada orang-orang seperti kalian yang mau berbagi dengan sesama yang kurang beruntung
BalasHapussemoga tidak berhenti beramal sampai disini
BalasHapusSubhanallah, ternyata kakak dan kelompoknya masih perduli dengan kaum dhuafa dan sedikit berbagi rezeki yang kakak punya
BalasHapusLanjutkan terus proyek kebaikan nya kak! Walaupun tidak seberapa tapi otomatis sudah membantu mereka dan membuat anak2 itu senang
BalasHapus