Sabtu, 12 Desember 2015

Pemuda Muslim jaga sebuah Gereja di Mesir

KAIRO, KOMPAS.COM — Sebuah foto yang jadi terkenal menunjukkan para pria Muslim berdiri di depan sebuah gereja Katolik di Mesir guna melindungi umat gereja itu saat mereka menghadiri misa. Para pria Muslim itu berdiri berjajar di luar gereja. Aksi para pria itu terkait sejumlah laporan terbaru dari Mesir yang menunjukkan peningkatan serangan terhadap orang-orang Kristen oleh kaum Islam militan di negara Afrika utara itu.

Foto tersebut, yang telah beredar di internet, memperlihatkan lebih dari 20 pria Muslim mengenakan pakaian Islami berpegangan tangan di depan sebuah Katedral Katolik yang besar. Para pria itu dilaporkan bermaksud melindungi gereja Katolik itu dari vandalisme dan serangan saat umat Kristen menghadiri misa di dalam gereja tersebut, lapor Christian Post, Senin (19/8/2013). Tidak disebutkan di mana tepatnya letak katedral itu.
Foto tersebut telah mendapat perhatian besar media setelah di-posting di Twitter oleh Pater James Martin, SJ, seorang imam Yesuit dan penulis serta editor at large di America, sebuah majalah nasional Katolik. Martin, yang punya 30.000 follower, men-tweet foto itu dan kemudian di-retweet oleh para follower-nya lebih dari 600 kali dan membuat "favorit" hampir 300 kali."Harapan bagi kembalinya kasih sayang dan martabat (manusia)," komentar salah satu pengguna Twitter pada foto itu. Yang lain berkomentar "Dunia kita membutuhkan lebih banyak dari ini.

"Walau ada foto itu, banyak pengguna Twitter skeptis terhadap situasi di Mesir. Mereka beralasan, pendukung Ikhwanul Muslimin dilaporkan telah menyerang puluhan gereja lain dalam beberapa pekan terakhir. "Tindakan damai beberapa orang tidak membatalkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang yang lain," demikian tweet salah satu pengguna Twitter.

Ketegangan antara golongan dalam masyarakat Mesir, termasuk antara umat Kristen dan pendukung Ikhwanul Muslimin, meninggi dan berkembang menjadi kekerasan menyusul penyingkiran Presiden Mesir Muhammad Mursi Juli lalu. Sejumlah kaum militan Islam menyalahkan penduduk minoritas Kristen karena mendukung penyingkiran Mursi. Pengambinghitaman itu telah berkembang menjadi serangan terhadap gereja-gereja, lingkungan, dan umat Kristen. Meskipun pemerintah sementara telah dibentuk sebagai pengganti Mursi yang terguling, pasukan keamanan pemerintah gagal menjaga perdamaian di negara yang terus berkembang menjadi tidak stabil itu.
Menurut sejumlah sumber dari organisasi yang bekerja di wilayah tersebut, sejak Rabu lalu, hampir 60 gereja di seluruh Mesir telah dijadikan sasaran oleh kaum radikal. Sekolah-sekolah, rumah, tempat usaha, bahkan panti asuhan orang Kristen juga jadi sasaran.

6 komentar:

  1. Semoga kisah di mesir ini dapat membuka mata dan hati untuk kasus perbedaan agama yang selalu dipermasalahkan

    BalasHapus
  2. Tidak hanya orang muslim saja yang menjaga,tetapi orang kristen juga menjaga muslim yang sedang melaksanakan shalat jumat

    BalasHapus
  3. Semoga dapat menginspirasi para pembaca agar toleransi antar agama semakin bertambah

    BalasHapus
  4. Perbedaan agama tdk akan jadi masalah jika setiap individu memiliki rasa toleransi

    BalasHapus
  5. Masih banyak sebenarnya kisah yang dapat menginspirasi toleransi beragama,semoga bisa diambil sisi positifnya

    BalasHapus
  6. Kasus nyata seperti ini sangat pantas dicontoh untuk kasus saat ini yang sedang marak terjadi di negara2 yang sedang mengalami perang

    BalasHapus